Hiteen.id – Hiteens, banyak dari kalian yang mungkin pernah merasa “ketindihan” saat tidur. Biasanya, gejalanya seperti sudah bangun, tapi merasa tak kuasa untuk membuka mata, bergerak, atau bahkan bersuara untuk memanggil seseorang.
Pada masyarakat sunda, biasanya kita mengenal keadaan tersebut sebagai “reup eureup”. Reup Eureup biasanya dikaitkan dengan keadaan mistis, yaitu ketindihan makhluk halus saat tertidur. Namun, nyatanya reup eureup atau ketindihan nyatanya memiliki penjelasan secara medis, lho.
Dalam dunia kedokteran, ketindihan disebut sebagai sleep paralysis. Yakni merupakan kelumpuhan sementara saat tertidur. Seperti dilansir alodokter.com, kejadian ini beresiko terjadi pada seseorang yang memiliki kondisi tertentu, seperti insomnia, gangguan cemas, maupun gangguan stress pascatrauma (PTSP).
Sebenarnya ada dua macam tipe ketindihan, yakni ketindihan Hypnopompic Sleep Paralysis, yakni dimana kondisi tubuh sudah rileks dan tertidur, lalu memasuki fase dimana mata bergerak cepat dan mimpi akan muncul pada saat ini. Hanya saja, saat tersebut membuat otak tidak siap untuk mengirimkan sinyal bangun dan terjadinya fenomena ketindihan. Sementara tipe yang kedua yakni Hypnagogic Sleep Paralysis, dimana terjadi pada fase bangun ke fase tidur, keadaan dimana seseorang sudah tertidur, tapi justru seolah-olah masih tersadar sehingga tak bisa menggerakan mata namun bisa merasakan hal-hal disekitarnya.
Jika Sleep paralysis menyerang, memang cukup menganggu. Ini karena selain jadi berpikir dan membayangkan yang tidak-tidak, kita juga justru menjadi sulit tidur kembali setelahnya.
Namun, ada beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan untuk mengurangi terserang ketindihan saat tertidur, yakni:
1. Memastikan waktu tidur yang cukup
2. Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman
3. Mengehentikan penggunaan gadget minimal 1 jam sebelum tidur
4. membiasakan diri untuk tidur dan bangun pada jam yang sama secara teratur.
Selain pola tidur yang baik, merubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan mengusangi konsumsi kafein dan alkohol, berolahraga secara teratur, hingga menghentikan kebiasan merokok dapat membantumu mengurangi gejala sleep paralysis.