Sumber Pixabay.com

Hiteen.id – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tempat hiburan di Bandung khususnya bar kerap melakukan kecurangan perihal protokol kesehatan di tengah pandemi Covid 19 yang dinilainya diabaikan oleh pengelola bar.

Menanggapi hal itu, kata Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian membenarkan pernyataan Luhut. Menurutnya sejumlah tempat hiburan seperti bar memang mengakali aturan yang ada dengan kecurangan. Misalnya, ketika aturan hanya memperbolehkan buka sampai pukl 20.00, bar justru masih buka hingga tengah malam.

“Mereka kucing-kucingan. Ada yang di atas jam 12 malam. ada jga yang memang lebih satu sampai dua jam bukanya dari aturan,” ujar Rasdian saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).

Rasdian menuturkan, selama ini Satpol PP Bandung dengan satuan lainnya termasuk TNI dan Polri kerap melakukan sidak ke sejumlah tempat hiburan termasuk kawasan wisata. Hal tersebut untuk memastikan pengelola tempat hiburan mematahi aturan yang dibuat pemerintah pusat maupun Pemkot Bandung.

Dalam penegakkan aparat, setidaknya sudah ada empat bar yang resmi disegel sementara karena melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid 19 Salah satu bar yang disegel ada di Sukajadi.

“Jadi ada yang kita segel, tapi ada juga yang hanya disanksi administratif, tergantung pelanggaran yang dilakukan,” ungkap Rasdian.

Dia menegaskan, pelanggaran protokol kesehatan di tempat hiburan tidak hanya disematkan para pemiliknya saja. Masyarakat yang datang dan melanggar aturan juga bakal disanksi.

Misalnya, ketika mereka tidak menggunakan masker atau tidak menjaga jarak, akan diberikan sanksi tegas. Untuk itu, masyarakat diharap tetap patuh dengan aturan yang ada sampai pandemik ini benar-benar hilang

Dia pun mengimbau kepada pemilik kawasan wisatan atau tempat hiburan yang bisa mendatangkan pengunjung banyak tidak abai dengan prokes Covid 19. Virus ini sekarang masih ada yang mutasinya pun terus terjadi, banyak ditemui di Indonesia maupun negara lain.

Satu-satunya cara agar lonjakan kasus tidak terulang dan mengakibatkan dampak buruk, yakni dengan menerapkan prokes secara ketat.

“Saya selalu meminta warga untuk prokes ketat, sesuai dengan arahan Inmendagri dan Perwal,” pungkasnya.

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like