Hiteen.id – Tak hanya Idul Fitri dan Idul Adha, ada hari lain yang merupakan salah satu hari penting dan bersejerah bagi umat Islam, yaitu Isra Mi’raj. Hari tersebut menjadi penting karena merupakan asal muasal turunnya perintah untuk menunaikan sholat wajib 5 waktu; Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

Isra Mi’raj sebenarnya merupakan dua moment penting. Pertama, Nabi Muhammad SAW melakukan Isra, yakni perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam satu malam, sekaligus kedua setelah sampai di Masjidil Aqsa, di malam yang sama, beliau diangkat dan melakukan perjalanan Mi’raj  ke Langit ke-7 oleh Allah SWT.

Jika pada umumnya dengan menunggang kuda atau unta, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa perjalanannya perlu menempuh waktu hingga berhari-hari, bahkan sebulan, namun khusus pada malam tersebut Nabi Muhammad menggunakan Buraq, dan sampai di Masjidil Aqsa dalam satu malam saja.

Pada perjalanannya ke langit ke-7, Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Malaikat Jibril. Selama ini, Jibril senantiasa menjadi perantara untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT. Namun, kai ini Jibril menemati Rasulullah untuk menaiki langit demi lagit, sesuai utusan Allah.

Pada perjalanannya, disetiap langit yang dilewati, Rasullullah bertemu dengan Para Nabi terdahulunya. Yakni, di langit pertama ia disambut oleh Nabi Adam As, di langit kedua, Rasullullah dan Jibril disambut oleh Nabi Isa As dan Nabi Yahya As. Di Langit ketiga, Rasullullah dan Jibril disambut oleh Nabi Yusuf As, di langit keempat beliau bertemu dengan Nabi Idris As, di langit kelima, mereka bertemu dengan Nabi Harun As. Kemudian di langit keenam, Muhammad dan Jibril bertemu dengan Nabi Musa As, di langit ketujuh, ia bertemu dengan Nabi Ibrahim As. Seluruh Nabi yang bertemu dengan Muhammad disetiap langit menyambut dan mendoakan Muhammad dengan kebaikan. Hingga akhirnya, di langit ke-7 saat ia bertemu dengan Nabi Ibrahim di Baitulmakmur, ia pun diangkat ke Sidratul Muntaha, dan saat itulah Nabi Muhammad mendapatkan wahyu langsung dari Allah SWT untuk mendirikan sholat.

Pada awalnya, Awal memerintahkan Muhammad dan umatnya untuk melaksanakan Sholat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Namun, Nabi Muhammad akhirnya memohon keringanan hingga kewajiban sholat menjadi hanya 5 waktu dalam sehari.

Meski beberapa ulama ada yang tidak setuju, namun mayoritas ulama meyakini peristiwa tersebut terjadi di bulan Rajab, tepatnya di 27 Rajab, sehingga setiap tanggal tersebut selalu di peringati sebagai hari Isra Mi’raj.

Peringatan Isra Miraj diberbagai negara tentunya berbeda. Bahkan di Indonesia, beberapa kelompok merayakan Isra Miraj secara khusus. Namun begitu, yang terpenting adalah cara kita untuk memaknai peristiwa tersebut dengan lebih hikmat.

Tentunya peringatan Isra Miraj seharusnya menjadikan kita untuk meningkatkan keimanan, apalagi dimasa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Segala keterbatasan, ujian, serta cobaan datang silih berganti. Namun, hanya kesabaran dan keihklasan yang dapat menjadi penawar bagi segala ujian dan cobaan tersebut. Tetap ikhtiar dan tawakkal kepada Allah, melaksanakan sholat 5 waktu dengan tertib dan berbagai sholat sunahnya untuk berpasrah dan menyerahkan segala permasalahan kepada Allah SWT.

 

 

 

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like