Hiteen.id – Beberapa waktu lalu, viral video seorang ibu mencuri coklat dan tingkahnya tertangkap tangan oleh pegawai minimarket. Ibu tersebut diketahui bermobil Mercy. Kejadian tersebut kemudian berbuntut panjang meski akhirnya kedua belah pihak sepakat berdamai.
Kepolisian setempat juga menghentikan penyelidikan kasus tersebut karena Ibu M memiliki kelainan.
Dalam dunia medis, penyakit mental yang menyebabkan kebiasaan suka mengambil barang orang lain tanpa izin disebut dengan kleptomania.
Apa Itu Kleptomania
Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya sulit menahan diri dari keinginan mencuri. Penderita penyakit ini tergolong dalam kelompok gangguan kendali impulsif yang menyebabkan seseorang tidak bisa menahan emosi dan perilaku.
Pada mereka yang sadar telah mengidap kleptomania, akan merasa cemas saat melakukan aksinya. Meski ia juga akan merasa puas dan senang setelah berhasil mencuri.
Penyebab Kleptomania
Hingga kini belum ada alasan apa penyebab penyakit kleptomania atau klepto. Namun gangguan senyawa kimia di otak diduga memperkuat kemungkinan seseorang terserang kleptomania, seperti:
1. Penurunan kadar senyawa Serotonin di otak yang berfungsi mengatur emosi.
2. Sistem Opioid di otak tidak seimbang sehingga mempengaruhi keingina untuk mencuri tidak bisa ditahan
3. Proses pelepasan senyawa dopamin dalam otak terganggu, sehingga menimbulkan rasa senang atau ketagihan setelah melakukan sesuatu.
Kleptomania sangat jarang terjadi meski tingkat risiko seseorang menjadi klepto bertambah karena faktor keturuan, mengidap gangguan bipolar, kecanduan alkohol, penyalahgunaan narkoba, depresi, hingga gangguan kecemasan berlebih.
Apakah Penyakit Klepto Dapat dipidana?
Aksi mencuri merupakan salah satu tindakan kriminal yang bisa ditindaklanjut sebagai kasus pidana. Tapi, menurut para pakar hukum, jika seseorang melakukan tindak pindana dan terbukti memiliki gangguan jiwa, maka perilakunya tak bisa dimintai pertanggungjawaban.
Karena itu orang yang tertangkap basah mencuri namun setelah diselidiki ia mengidap kleptomania, tak bisa ditindaklanjut secara hukum.
Gejala Kleptomania
Kasus pencurian karena kleptomania dan pencurian karena tindakan krimina memang berbeda. Apalagi jika melihat dari kondisi pelakunya.
Ciri-ciri klepto ini bisa diperhatikan sejak awal, sehingga jika melihat atau merasakan gejalanya bisa segera konsultasi kepada ahlinya. Beberapa gejala tersebut, diantaranya:
1. Pengidap klepto tak bisa menahan keinginannya untuk mencuri.
Kondisi ini sangat berbeda dari mereka yang melakukan pencurian secara sadar bukan karena mengidap klepto yang bisa memilih untuk meneruskan tindakan mencuri atau tidak.
2. Merasa cemas saat mencuri, merasa senang dan puas setelah berhasil.
Pengidap kleptomania akan merasa tegang saat melakukan aksinya. Setelah berhasil, ia akan merasa puas dan senang karena dorongan mencuri yang timbul dalam dirinya telah berhasil dilakukan.
3. Mencuri secara spontan dan tidak membutuhkan barang yang dicurinya.
Seseorang dengan penyakit kleptomania akan mencuri secara spontan tanpa merencanakannya. Terlebih ia tak membutuhkan barang-barang yang diambilnya secara diam-diam. Setelah berhasil mencuri, ia biasanya mengabaikan barang tersebut.
4. Tidak mencuri karena balas dendam.
Meski merasa puas setelah mencuri, dorongan melakukan tindakan tersebut tak timbul karena rasa ingin membalas dendam pada seseorang.
5. Mencuri ditempat umum.
Pengidap kleptomania lebih suka mencuri ditempat umum atau ramai. Hal ini justru berbeda dari pencuri yang sebenarnya karena ia memilih mencuri saat kondisi sedang sepi atau bahkan tidak ada orang.
Mengobati Kleptomania
Selain merugikan orang lain yang barangnya diambil secara diam-diam, mengidap kleptomania juga sangat merugikan pengidapnya meski ia merasa puas setelah melakukannya.
Jika pada suatu waktu aksi tersebut diketahui orang lain, bisa jadi pengidap klepto mendapatkan tindakan tak mengenakan dari lingkungannya yang bisa saja mengancam jiwanya. Tak hanya itu, keluarga juga tentu bisa ikutan repot karena harus ikut mengurus akibat yang ditimbulkan dari perilaku pengidapnya.
Karena itu, jika merasakan atau bahkan melihat anggota keluarga menunjukan gejala kleptomania, sebaiknya segera berkonsultasi dengan para ahli. Biasanya, pengobatan bisa dilakukan melalui psikoterapi atau obat-obatan.