Tiga mahasiswa dari Universitas Padjadjaran mengembangkan helm multifungsi yang bisa menghasilkan listrik dari sinar matahari dan angin.
Ketiga mahasiswa itu bernama Muhammad Luthfi, Muhammad Luthfi Tantowi, dan Adi Sugiarto ini menciptakan helm prototipe menghasilkan aliran listrik ini diberi nama ‘Hell-Boy’.
Dikutip dari website Unpad, helm Hell-Boy ini berbeda dengan fitur pengisi daya yang disematkan pada sepeda motor keluaran pabrik, pengisi daya kreasi tiga mahasiswa ini justru “berpindah” ke helm, atau komponen wajib saat mengendarai sepeda motor.
“Kami memilih kedua energi alternatif ini karena dalam berkendara tentu saja kita (pengendara sepeda motor) akan diterpa angin sekaligus juga akan terpapar cahaya matahari jika berkendara pada siang hari. Dan kedua energi tersebut dapat diimplementasikan pada helm guna mengefisienkan tempat,” ujar Luthfi.
Sinar matahari dapat dikonversi menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic (PV) yang terdapat pada suatu baterai khusus. Baterai ini terbuat dari material silikon yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. Jika sinar mencapai baterai, maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik.
Sementara energi angin dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan generator. Embusan angin akan memutarkan turbin selaran dengan embusan angin. Putaran turbin akan dihubungkan dengan generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Luthfi menjelaskan, helm prototipe ini dilengkapi dengan perangkat panel surya dan generator mini yang dapat mengonversi sinar matahari dan angin menjadi energi listrik berkapasitas 7 Volt. Energi ini kemudian disimpan dalam bank energi atau powerbank berkapasitas 5.200 mAh, sehingga pengendara bisa menggunakan energi ini kapan saja, meski tidak ada sinar matahari ataupun angin sekali pun.
Selain berfungsi sebagai pengisi daya listrik, prototipe ini juga menjadi media kampanye penggunaan energi terbarukan
Prototipe “Hell-Boy” atau “helm penghasil tenaga listrik berbasis solar and wind energy” ini berhasil mendapat pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).