Hiteen.id – Penyelidikan ambruknya perosotan di Kenjeran Waterpark terus dilakukan oleh pihak berwenang. Investigasi awal, diketahui bahwa perosotan digunakan lebih dari kapasitas seharusnya. Dimana, seharusnya digunakan oleh maksimal 5 orang dalam satu kali waktu, ditemukan ternyata kali ini perosotan digunakan lebih dari 5 orang. Bahkan, saat ternyadinya kejadian ambruk, 16 orang menjadi korban.
Selanjutnya, penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa perawatan besar terakhir yang dilakukan adalah pada tahun 2019, dikarenakan sejak pandemi Waterpark ditutup.
Untuk mempercepat proses penyelidikan, Polisi mengerahkan dua tim lab for, yakni penyeledikan terhadap kelalaian konstruksi dan dan penyelidikan kelalaian bahan. Tak hanya itu, pemerintah kota Surabaya juga membantu proses penyelidikan tersebut dengan mengundang ahli dari The Whitewater, Kanada.
The Whitewater Kanada merupakan perusahaan yang mendesain dan membuat banyak proyel waterpark, termasuk Kenjeran Waterpark. Oleh sebab itu, diharapkan kasus penyebab ambruknya perosotan dapat segera diketahui.
Kasus ini cukup menyita perhatian publik. Selain oleh kepolisian dan pemkot setempat, DPRD Surabaya juga ikut mendengarkan jajak pendapat dengan pihak pengelola terkait kejadian naas tersebut.
Tak hanya DPRD, bahkan pemerintah pusat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, karena peristiwa ini bahkan mengancam akan menutup bisnis wisata jika itu terbukti tidak bisa mengutamakan keselamatan pengunjung.