Hiteen.id – Siapa yang tak ingin hidup bahagia? Tentunya, setiap orang pasti ingin berbahagia. Menjalani hari-hari dengan normal dan sesuai dengan rencana. Namun, pada bebera kasus, rencana yang kita buat belum tentu akan berjalan sesuai wacana. Adakalanya kegagalan membuat kita stress, harapan yang pupus pun membuat kita bersedih hati.
Hati-hati, terlalu lama memendam kekecewaan bisa merusak mental kita, lho. Padahal, kesehatan mental sangat penting dan menjadi bekal utama untuk tetap sehat dan waras menjalani kehidupan sehari-hari.
Berikut, enam kebiasaan yang dapat merusak mental tanpa kita sadari:
1. Pesimis atau rendah diri
Harapan adalah salah satu bahan bakar untuk tetap semangat menjalani hari-hari. Meski tak semua harapan bisa kita gapai, namun nyatanya dengan memiliki harapan, paling tidak kita akan lebih optimis dan positif. Kebiasaan ini bisa menjauhkan kita dari bersikap pesimis, karena pesimis cenderung menghasilkan sinyal yang kurang baik untuk tubuh.
Betapa tidak, orang yang pesimis cenderung berpusat pada hal-hal negatif dan kelemahan diri sendiri. Padahal, dengan optimis, maka seseorang akan lebih semangat, dan semangat menjadi bahan bakar untuk tetap sehat.
2. Perfeksionis
Keinginan agar semua hal dapat berjalan dengan sempurna, jika dibiarkan terus menerus juga dapat menganggu kesehatan mental kita, lho. Ini karena sifat perfeksionis cenerung membuat kita cemas jika sesuatu tidak berjalan sesempurna yang kita harapkan.
Cobalah membuat tujuan yang lebih realistis untuk dicapai. Hadapi kegagalan untuk menjadi sempurna sebagai pembelajaran agar rasa sesal dan kecemasan tidak mengurung perasaan bahagia yang kita punya.
3. Pikiran obsesif
Pikiran obsesif adalah perasaan keinginan yang tak terbendung terhadap suatu hal. Ini sangat berbahaya karena dapat membuat kita cemas berlebih dan berujung pada stress. Napas dan denyut jantung berdetak lebih cepat. Pada saat ini, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan hormon stress adrenalin yang akan berakibat kurang baik untuk tubuh.
4. Kurang tidur
Tidur adalah salah satu cara tubuh untuk meregenerasi berbagai sel dan jaringan. Dengan tidur, tubuh akan memiliki jeda dan dapat beristirahat untuk me-recharged kembali fungsi organ-organ tubuh yang lelah. Karenanya, kurang tidur tentu tidak baik bagi kesehatan karena proses tersebut tidak berjalan dan berefek pada rusak maupun kacaunya sistem tubuh.
Sejumlah penelitian bahkan telah menemukan bahwa ada kaitannya kurang tidur dengan berbagai masalah kejiawaan, seperti depresi, bipolar, hingga ADHD.
5. Malas gerak
University College Londo berhasil meneukan bahwa ada kaitan antara aktifitas fisik dan depresi. Pada penemuan tersebut, ditemukan bahwa orang yang aktif ssecara fisik lebih jarang bahkan hampir tidak merasakan depresi, sebaliknya orang yang jarang melakukan aktifitas fisik lebih rentan mengalami depresi.
Dengan bergerak, otak akan mengeluarkan pikiran positif yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
6. Memendam amarah
Tidak mampu meluapkan amarah juga berpotensi membuat kita depresi, lho. Penelitian di Inggris menunjukan bahwa mereka yang tak bisa meluapkan amarah secara positif memiliki dampak yang tidak baik seperti depresi.
Karena itu, belajar meluapkan amarah tentunya adalah hal yang baik bagi suasana hati kita. Namun, pastikan dengan cara yang aman dan positif ya.