Hiteen.id -Teknologi terus berkembang, begitupun teknologi didunia transportasi yang semakin maju. Selain mobil listrik dan kereta cepat, ada juga taksi terbang yang siap mengantarkan penumpang berpindah dari lokasi asal ke tujuannya tanpa terkendala kemacetan.

Ehang 216 merupakan Autonomous Aerial Vehicle (AAV) produksi Guangzhou Ehang Intelligent Technology. Sebuah produsen pesawat nirawak yang telah digunakan untuk berbagai keperluan sinematografi, fotografi, hingga tanggap darurat di China.

Taksi terbang Ehang menggunakan tenaga listrik penuh yang ramah lingkungan dan juga dapat mengurangi emisi. Untuk mengisi dayanya, dibutuhkan energi listrik sebesar 220V atau 380V dalam satu jam. Dalam sekali pengisian daya, Ehang dapat mengudara hingga 35 jam dengan kecepatan maksimal 130km/jam.

Selain pesawat nirawak bertenaga listrik, keunikan lainnya yakni Ehang menggunakan teknologi berbasis drone. Sehingga pilotnya tidak perlu berada didalam kendaraan saat sedang menyetir. Ia bisa mengendarai pesawatnya hanya dengan menggunakan remote layaknya menerbangkan drone. Pesawat ini, diklaim dapat mengangkut dua orang penumpang dengan total beban 220kg.

Ehang 216 berukuran panjang 5,61m, lebar 5,61m, dan tinggi 1,77m. Miliki sebanyak 16 baling-baling, dengan 8 lengan yang dapat dilipat agar mudah saat parkir karena hanya membutuhkan area sekitar 5 persegi saat berada di darat.

Prestige Motors, sebagai importir Ehang di Indonesia, mengklaim bahwa taksi terbang keluaran Tiongkok ini dilengkapi kecerdasan buatan yang dapat menjamin keamanan tingkat tinggi dengan pusat kendali cerdas yang dapat dikendalikan dari jarak jauh/pusat komando. Ada lima fungsi inti yang dapat dilakukan ehang dalam menjaga keamanannya, yakni fungsi perjalanan terbang, manajemen kluster, pemantauan, pengendalian, dan peringatan dini.

Di Indonesia, Ehang sempat melakukan demo terbang pada November tahun lalu, di Bali. Sebelum melakukan demo, pihak Kementerian Perhubungan telah terlebih dahulu melakukan assesment uji kelayakan terbang, baik uji pada pesawat udaranya, personil penerbangnya, hingga lokasi terbangnya. Proses assesment sendiri berlangsung selama delapan bulan agar memastikan Ehang layak digunakan.

Nah, apakah kalian sudah siap hindari kemacetan dengan menggunakan taksi terbang?

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like